Oleh : Angelina Kusuma
"Orang yang kusukai sekarang sudah mempunyai pacar dan mereka akan menikah tahun depan. Saatnya aku harus mengakhiri penantianku untuk mengharapkan cintanya untukku. But, what should I do if they invite me in their wedding party ? Rasanya aku belum siap menghadapi kenyataan dan melepasnya secepat itu, dan entah sampai kapan juga aku akan bertahan diposisi seperti ini."
Broken heart, adakah orang yang nyaman berada dalam keadaan seperti itu terus menerus ? Terus terang, saya pernah beberapa kali mengalami broken heart dan semuanya terasa tidak nyaman. Perasaan sedih, kehilangan, tidak rela, marah, dendam, iri, sampai minder bisa menyerang setiap hati yang terluka karena cinta dan mempengaruhi aktifitas kehidupan sehari-hari orang yang sedang mengalaminya.
Meskipun broken heart tidak pernah diharapkan terjadi, tetapi kenyataannya banyak orang yang rela dan menyediakan dirinya untuk stuck terlalu lama di keadaan broken heart ini. Sebut sajalah seseorang yang beberapa minggu lalu mengatakan kalimat seperti diatas kepada saya. Ia tahu dan sadar bahwa orang yang disukainya akan menikah dengan orang lain dalam waktu dekat, artinya sudah tidak ada harapan baginya untuk terus berharap bahwa panah asmara orang yang didambanya akan berbalik dan menembus jantung hatinya. Tetapi kenyataannya, ia membiarkan dirinya tenggelam juga ke dalam broken heart terlalu lama sampai membebani pikirannya dengan ketakutan akan kehilangan yang sangat. Kenapa harus takut melihat kebahagiaan orang yang pernah kita cintai bersanding dengan orang lain yang lebih dipilihnya ? Kenapa harus takut untuk tidak pernah berharap lagi mencintai orang yang sudah menjadi milik orang lain ? Kedua tindakan tersebut hanyalah tindakan orang bodoh yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri.
"Love makes the time pass. Time makes love pass" - Euripides
Banyak orang yang mengatakan bahwa waktu adalah obat yang manjur untuk penyakit broken heart. Saya sedikit setuju dengan pendapat tersebut. Tetapi apakah dengan membiarkan waktu berlalu begitu saja sudah cukup membuat seseorang melupakan pengalaman menyedihkannya karena cinta yang tak terbalas ? Tidak ! Orang yang menghabiskan waktunya hanya dengan bengong, tidak akan pernah bisa mengobati jiwanya yang sakit. Harus ada actions lebih untuk mengobati broken heart selain membiarkan waktu mengambil kesedihan kita berangsur-angsur.
Satu hal yang menakjubkan bagi saya, oleh-oleh dari masa-masa broken heart adalah tulisan-tulisan saya baik di diary maupun yang sudah saya publish di blog online. Mulai dari puisi, cerpen, renungan, dan tulisan-tulisan mengenai singleness dan relationship, banyak saya tulis saat broken heart. Saya belajar lebih mengenai hal-hal tersebut diatas bukan ketika saya berada di zona nyaman, saat saya jatuh cinta atau saat saya merasa bahagia. Kebanyakan dari tulisan-tulisan saya adalah hasil dari mengisi waktu kosong saya saat kehilangan orang-orang yang saya cintai, saat saya kehilangan hal-hal yang saya impikan terjadi namun tidak sama sekali, dan saat saya berada didalam kegelisahan atau terserang dampak kekhawatiran hidup.
Saya menyukai quote yang diucapkan oleh James Baldwin, "Love does not begin and end the way we seem to think it does. Love is a battle, love is a war; love is a growing up." Orang yang menganggap bahwa cinta itu adalah perjalanan yang selalu mulus, mudah, dan tanpa hambatan, berarti ia termasuk orang-orang yang belum dewasa dalam hal relationship. True love adalah sebuah proses. Dan didalam proses pencarian cinta sejati, terkadang harus diwarnai dengan peperangan, gesekan karakter, patah hati, dan pertumbuhan iman secara pribadi.
Tanpa merasakan 'luka' terlebih dahulu, manusia sulit untuk menghargai hal yang akan diperolehnya. Masa broken heart juga merupakan rangkainan dalam hal mengenal true love. Jika kita berani bersinggungan dengan area love, maka bersiaplah untuk mengenal broken heart. Kedua hal tersebut seperti dua sisi mata uang. Keduanya sama-sama mengandung muatan positif dan negatif bagi pertumbuhan iman dan kondisi kejiwaan kita tergantung dari bagaimana kita menyikapinya.
Jangan biarkan your broken wings terkulai terlalu lama. Satu orang yang kita sayangi pergi, maka itu adalah tanda bahwa pasangan yang terbaik dan sebenarnya bagi kita sudah siap untuk menggantinya segera !
No comments:
Post a Comment