Kegagalan biasanya menjadi suatu hal menyedihkan yang selalu disesali dan tidak pernah diharapkan terjadi dalam perencanaan strategi pekerjaan seseorang, tim, maupun perusahaan. Kegagalan adalah sesuatu yang sedapat mungkin ingin dihilangkan dari pencapaian hasil akhir dari target yang ingin dicapai setiap management.
Jika keberhasilan terkadang diiringi dengan pesta meriah, pujian, dan juga sambutan hangat, biasanya kegagalan akan menjadikan seseorang malu tampil didepan umum, bersembunyi dari tuduhan, caci maki, larut dalam perasaan sedih, menyesal, atau bahkan menjadikan dunia muram dalam segala penglihatannya. Adakah yang ingin merayakan kekalahan, kebangkrutan, keteledoran, kehilangan, keterlambatan, kecuarian, dan bentuk-bentuk dari kegagalan lainnya ?
Kegagalan memang tidak pernah diharapkan terjadi. Tetapi dibalik semua kerugian akibat kata gagal, disana juga ada keuntungan yang dapat kita dipetik. Kegagalan bukanlah sebuah pertanda buruk jika didalamnya ada muatan pembelajaran sehingga menjadikan pola pikir seseorang lebih baik dimasa depan. Tanpa sebuah kegagalan, kita akan lupa untuk selalu waspada dan teliti terhadap dunia sekitar kita. Lupa untuk berempati dengan sesama dan juga lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan.
Apa yang ada didalam pikiran kita saat menghadapi kegagalan harus kita tata ulang terlebih dahulu. Jika saat kita gagal pikiran kita mengarah kepada semua hal yang negatif, maka kehancuran yang akan kita peroleh. Tetapi jika saat kita menghadapi kegagalan, kita mengarahkan pikiran kita kepada proses belajar, maka keberhasilanlah yang akan kita jejaki dimasa depan.
Thomas Alfa Edison menemukan bola lampu listrik setelah percobaannya mengalami kegagalan sebanyak 8999 kali.
Michael Jordan berkata, "I have missed more than 9,000 shots in my career. I have lost almost 300 games. On 26 occassions I have been entrusted to take the game winning shot ... and I missed. I have failed over and over again in my life. And that's precisely why I succeed."
Albert Einstein tidak bisa berbicara dengan baik sampai berumur tiga tahun. Menurut teori terbaru tentang perkembangan mentalnya, ia dianggap mengidap Sindrom Asperger, sejenis penyakit yang berkaitan dengan Autisme.
William Shakespeare pernah mendapat kecaman, baik dari tokoh sastra modern, seperti pemenang hadiah Nobel, yaitu T.S. Eliot (1888-1965 M), sastrawan dunia dari Rusia abad XIX Tolstoy (1828-1910 M) maupun "raksasa" Zaman Pencerahan dari Prancis, Voltaire (1694-1778 M). T.S. Eliot menyatakan, sebagai seni drama, Hamlet adalah suatu kegagalan. Tolstoy sangat tidak menyukai King Lear. Sedangkan Voltaire beranggapan bahwa walaupun Shakespeare mampu menciptakan adegan-adegan yang menggetarkan, karya-karyanya mengungkapkan barbarisme dan tidak berbentuk.
Kolonel Sanders menciptakan resep ayam goreng Kentucky Fried Chicken pada usianya ke 65 tahun. Ia memutuskan untuk menjual resep ayam goreng milik keluarganya tersebut kepada restoran-restoran dan terus mengalami penolakan. Baru setelah 1008 kali berusaha, akhirnya ia mendapat pembeli pertama bagi resep waralabanya tersebut.
Bill Gates mendirikan perusahaan Microsoft-nya setelah ia di drop out dari Universitas Harvard.
Ted Turner mendirikan CNN, TV Berita inovatif yang memancarkan siaran ke seluruh dunia secara langsung, bermula dengan membeli WTBS, TV swasta di Atlanta Georgia setelah usahanya dibidang papan reklame (iklan) mengalami kebangkrutan. Dan dalam perjalanan bisnisnyapun, ia harus mengalami nyaris bangkrut sebanyak empat kali pada awalnya sebelum akhirnya survive menjadi sebuah perusahaan yang hebat sampai sekarang.
Setiap manusia mempunyai riwayat perjalanan hidup sendiri-sendiri. Satu atau dua kali didalam hidup kita, pasti pernah merasakan kegagalan. Bahkan orang-orang jenius, wastrawan terkenal, olahragawan, ahli IT, saintis, dan juga pengusaha sekalipun tidak pernah luput dari kegagalan dan kegagalan dalam langkah awalnya.
Mental Pemenang
Apa yang membuat Thomas Alfa Edison, Michael Jordan, Albert Einstein, William Shakespeare, Kolonel Sanders, Bill Gates, dan juga Ted Turner bisa meraih sukses besar dalam hidupnya masing-masing ? Mereka bukanlah orang yang sejak lahir sudah tercipta dengan kesuksesan dan gelimangan harta. Mereka juga pernah mengecap kegagalan sebelum kemudian bangkit dan menorehkan sejarah sukses dalam kamus hidup mereka.
Mental pemenang merekalah yang membawa mereka ke tangga-tangga kesuksesan. Didalam masa kegagalan mereka tidak pernah menyerah dan selalu belajar untuk memperbaiki hasil yang ingin mereka capai setiap saat. Inilah kunci kesuksesan yang ada didunia ini.
Orang sukses bukanlah orang yang takut pada kegagalan. Tetapi orang sukses adalah orang yang selalu belajar dari kegagalan untuk memperbaiki langkahnya menuju impian yang ingin dicapainya.
Menikmati Kegagalan
Kegagalan pada langkah pertama bagi saya adalah hal yang wajar. Dan menikmati kegagalan adalah sebuah seni hidup yang menyenangkan. Saya tidak pernah ingin berlarut-larut memikirkan kegagalan saya sehingga membuat saya sulit tidur, sulit berkonsentrasi, sulit berfikir, dan mempengaruhi seluruh aktivitas saya.
Thomas Alfa Edison, Michael Jordan, Albert Einstein, William Shakespeare, Kolonel Sanders, Bill Gates, dan juga Ted Turner pasti juga bertindak demikian - dan mungkin 'lebih ekstrim' lagi dari pada saya. Bukti bahwa mereka menikmati kegagalan mereka telah tercatat diratusan bahkan ribuan artikel yang ditulis orang lain tentang mereka, yang merasa terinspirasi karena kasus kegagalan mereka sebelumnya.
Orang sukses tidak akan pernah melupakan masa-masa kegagalan dalam hidup mereka. Tetapi orang sukses akan selalu menempatkan masa kegagalan mereka sebagai cermin untuk terus memacu semangat demi cita-cita dan impian yang ingin mereka capai.
Menikmati kegagalan berarti belajar dari kegagalan tersebut. Kegagalan bukan berarti bahwa pintu sukses kita tertutup. Beberapa orang-orang yang mengatakan bahwa, kegagalan adalah sukses yang tertunda. Tetapi bagi saya pribadi, kegagalan adalah terbukanya ambang pintu sukses saya.
Seorang anak yang pada akhirnya bisa berjalan tegak dan berlari dimulai dari merangkak, berdiri, kemudian berjalan tertatih-tatih yang terkadang harus jatuh bangun dan merasakan sakit dilututnya jika terluka. Demikian juga orang yang ingin meraih kesuksesan. Terkadang ia harus terjatuh dalam kegagalan, belajar dari sana kemudian kembali melangkah menuju impian yang ingin diraihnya. Tanpa ada jatuh bangun, sulit untuk membuat si anak sadar bahwa ia harus sering berlatih agar segera bisa berjalan dan berlari. Dan tanpa sebuah pembelajaran dari kegagalan, kita tidak akan pernah termotivasi untuk bergerak maju dan mencapai yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya.
Orang sukses juga bukan orang yang cepat terbuai akan kesuksesannya. Orang yang cepat merasa puas dalam hidupnya adalah orang yang juga akan cepat merasa gagal. Segala sesuatu dalam tindakan kita bersumber dari pikiran. Menguasai pikiran dan menggunakannya dengan bijak adalah hal yang wajib bagi mereka yang selalu ingin keluar sebagai pemenang.
Proses belajar dari kegagalan memerlukan pengorbanan. Tersenyumlah jika anda mulai memasuki pintu kegagalan, karena artinya ambang pintu kesuksesan anda juga semakin dekat. Saat kita gagal, sering kali kita menemukan cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan kita dan menjadi lebih cerdik untuk bertindak dan berfikir. Cambukan dari proses kegagalan juga bisa menghasilkan sebuah motivasi untuk bangkit yang jauh lebih dahsyat dari pada saat pertama kali mulai melangkah. Jadi kegagalan adalah masa yang pantas untuk dinikmati, sama seperti saat kita menikmati kesuksesan.
No comments:
Post a Comment