Oleh : Angelina Kusuma
Jika anda disodori sebuah pertanyaan, ”Sebenarnya kepada siapakah kita para wanita harus tunduk didunia ini ?”, apa yang akan menjadi jawaban anda ?
Tunduk dalam artian bahwa anda harus patuh, hormat, dan menghargai orang tersebut sampai kapanpun dan bagaimanapun juga keadaannya, senang maupun duka.
Dalam hidup saya banyak manusia-manusia yang sudah berjasa dan membuat saya tegak berdiri sampai saat ini, baik itu pria maupun wanita. Dari merekalah sikap saya terbentuk dan dari mereka juga karakter saya diwarnai dengan berbagai macam sifat yang luar biasa.
1. Pria pertama adalah Yesus
Yesus Kristus adalah Pribadi yang selalu saya kagumi sepanjang masa. Kasih dan pengorbananNya dikayu salib, mampu membuat lutut saya bertelut dikaki-Nya dan mengaku bahwa Dia-lah Tuhan dan Allah Yang Hidup. Tidak ada seorang nabipun sebelum dan sesudah Yesus yang mampu membuat saya menyerah dikaki-Nya seperti ini.
Dahulu saya pernah melirik aliran agama yang diajarkan nabi lain. Tetapi ternyata ajaran itu hanyalah sebuah agama. Bukan jalan hidup menuju kehidupan kekal seperti yang Yesus ajarkan kepada saya. Ajaran Yesus benar-benar berbeda 180 derajat dari ajaran agama manapun didunia ini. Ia sanggup memberi saya kunci Surga yang tidak akan pernah bisa diambil oleh seorangpun didunia ini maupun oleh si Iblis.
Karya penyelamatan-Nya dalam hidup saya, itulah yang membuat saya takjub dan tidak ada kata-kata lain yang pantas saya ucapkan untuk-Nya selain, "Terima kasih, karena Engkau telah memilih saya untuk menjadi pengikut-Mu".
Keluaran 20:3, Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Pria kedua adalah ayah saya
Saya sadar bahwa ayah dunia saya bukanlah seorang pria yang sempurna. Beliau tetap seorang pria yang mempunyai kelemahan dan pernah melakukan kesalahan yang mencoreng nama keluarga kami. Tetapi bagaimanapun juga dan betapapun buruknya, Beliau sudah dipakai oleh Allah untuk membuat saya terlahir ke dunia ini.
Saya bukannya tidak pernah kecewa dengan ayah saya. Saya pernah kecewa dengan Beliau sampai membuat saya tidak ingin lagi berbicara dengan Beliau dan membiarkan segala tindak tanduknya berlanjut meskipun saya tahu itu salah dan berdosa dihadapan Tuhan.
Tetapi setiap kali saya merasa kecewa dengan ayah saya didunia ini, saya selalu diingatkan tentang Bapa saya yang sebenarnya. Pria pertama yang membuat saya tunduk dan patuh kepada-Nya. Karena Yesus-lah, saya masih tetap bisa mengasihi ayah dunia saya bagaimanapun keadaannya sampai detik ini. Dan sampai kapanpun juga, ayah saya akan mendapat prioritas dalam diri saya sebagai pria kedua yang layak saya hormati.
Efesus 6:1-3, Hai anak-anak, taatilah orang tuamu didalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu - ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
3. Pria ketiga adalah suami saya
Pria terakhir yang kepadanya saya juga akan tunduk adalah suami saya. Pada kasus ini saya telah belajar banyak dari figur seorang ibu saya. Beliau setia dan sangat tunduk kepada ayah saya. Banyak perkara yang sudah kami lewati dalam hubungan berkeluarga. Dan satu hal yang saya pelajari dari ibu saya : kesetiaan seorang wanita terhadap suaminya membuat sebuah keluarga tetap utuh saat diterjang badai seperti apapun juga ganasnya.
Teladan dari ibu saya inilah yang selalu menginspirasi saya untuk melakukan hal yang sama terhadap suami saya nantinya. Satu-satunya pria dari lingkungan lain yang akan masuk ke dalam kehidupan saya dan kepadanyalah saya akan tunduk seumur hidup dan mengasihinya dari hari ke hari, seperti saya tunduk dan mengasihi kedua pria dalam hidup saya sebelumnya.
Efesus 5:22, Hai istri, tunduklah kepada suamimu, seperti kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment