Oleh : Angelina Kusuma
Bagi yang masih single, stay single.
Bagi yang sudah dalam tahap relationship, stay single.
Bagi yang yang sudah bertunangan, stay single.
Dan bagi yang sudah menikah, tetap stay single.
Lho ?
Jangan mengerutkan dahi atau membelalakkan mata ...
It's the truth !
Status single, in a relationship, domestic partner, dan married itu hanya ada di website social network. Tetapi yang benar adalah apapun status kita - single, double, triple, etc, kita haruslah tetap stay single. Seandainya saya bisa merubah tatanan didalam website social network tersebut, mungkin saya akan merubah pilihan statusnya sehingga hanya ada dua pilihan - single and available dan single but not available. Beruntung mereka masih menyisakan sebuah status it's complicated. Maka untuk orang-orang yang tidak setuju dengan pemberian keempat status sebelumnya bisa memilih option it's complicated ini - termasuk saya.
Single, ada yang aneh dengan satu kata ini ?
Stay single, ada yang salah dengan kalimat ini ?
"Sudah punya kekasih, sudah bertunangan, sudah menikah, tetapi kenapa harus tetap stay single ?", pasti pertanyaan itu mulai mengusik pikiran kita saat mendengar kalimat stay single.
Pagi ini saya membuka kamus Bahasa Inggris dan menemukan bermacam-macam arti single, diantaranya adalah :
1. Tunggal
2. Satu-satu
3. Satu, satu demi satu
4. Solo
5. Bujang, tidak beristri atau bersuami
Persamaan kata single adalah esa, unity, oneness.
Single tidak melulu berarti tidak mempunyai pasangan. Single lebih tepat diartikan sebagai satu, tunggal, esa. Kata single biasanya akan menjadi sebuah dilema bagi seseorang yang menjalani masa belum mempunyai pasangan - entah itu kekasih, tunangan, maupun suami atau istri. Banyak orang yang tidak nyaman dengan satu kata ini karena kesannya bisa menimbulkan arti kesendirian atau alone.
Benarkah single sama dengan alone ?
No, itu jawaban saya. Single tetap berarti satu atau tunggal, tetapi tidak sama artinya dengan alone. Dalam kamus Bahasa Inggris, alone mempunyai arti sendiri, sendirian, tersendiri. Tidak ada yang menyamakan bahwa alone dan single adalah dua kata yang bermakna sama. Jadi kenapa harus panik jika status kita masih single ? Single but happy ? Ada. Single and success ? Banyak.
Bible juga tidak pernah menyebutkan bahwa seorang yang statusnya single adalah orang yang tidak utuh. Tuhan menciptakan Hawa untuk Adam bukan berarti Adam tidak utuh lagi tanpa kehadiran Hawa. Adam adalah ciptaan Allah yang utuh - satu atau tunggal atau single, tidak ada kekurangan dalam diri Adam meskipun Hawa tidak diciptakan oleh Tuhan untuknya - misalnya.
Kejadian 2:18, TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Hati-hati menterjemahkan kata 'seorang diri' dalam Kejadian 2:18 ini. Seorang diri bukan berarti saat itu Adam kesepian atau terasing. Ayat ini dalam New King James Version dijelaskan lebih detail lagi, And the LORD God said, "[It is] not good that man should be alone; I will make him a helper comparable to him."
Disebutkan bahwa [It is] not good that man should be alone, bukan [It is] not good that man should be single.
Dalam Alkitab versi Kabar Baik (BIS) diterjemahkan sebagai, Lalu TUHAN Allah berkata, "Tidak baik manusia hidup sendirian. Aku akan membuat teman yang cocok untuk membantunya."
Jelas bahwa dalam pandangan Allah yang tidak baik adalan menjadi alone, sendirian, terasing, tetapi single bukannya tidak baik. Paulus juga memilih menjadi single dan tidak ada ayat dalam Bible yang menyatakan bahwa Allah menegur dia bahwa tindakannya itu tidak baik. Kenapa ? Karena Paulus bisa menjadi single yang benar-benar utuh dihadapan Tuhannya tetapi tidak terasing dari komunitasnya sebagai makhluk sosial.
Semua manusia adalah ciptaan yang utuh bagi Allah. Anda dan saya diciptakan sebagai pria dan wanita yang utuh. Ketiadaan lawan jenis sebagai pasangan disamping kita tidak menunjukkan bahwa kita menjadi ciptaan yang kurang atau tidak utuh lagi.
Pasangan hidup bukanlah sarana untuk mencapai kebahagiaan. Pernikahan bukanlah tujuan untuk membuat kita happy. Kita hanya bisa dipenuhi oleh Pencipta kita sendiri, bukan dengan seorang manusiapun didunia ini. Dan pernikahan yang berhasil akan dicapai oleh dua orang yang sudah utuh menjadi single, tidak berfokus bahwa pasangan hidupnya pasti atau harus membuatnya bahagia.
Keadaan Adam sebelum Tuhan menciptakan Hawa untuknya adalah mengurus Taman Eden. Adam tidak menganggur, melainkan ia sibuk bekerja. Dan ketika Adam tertidur, barulah Tuhan mengambil rusuknya dan menciptakan Hawa untuknya. Adam tetap mampu mengurus Taman Eden seorang diri. Hawa diciptakan dengan maksud menjadi teman yang cocok untuk membantunya. Seseorang yang membantu orang lain untuk melakukan pekerjaannya bukan berarti bahwa tanpa dia, si orang pertama tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi dengan datangnya bantuan, maka pekerjaan orang pertama tersebut akan cepat selesai dan lebih ringan karena bebannya terbagi.
Misalnya, saya harus menyapu lantai rumah saya seorang diri. Kemudian datang adik saya membantu. Sebenarnya tanpa adik saya datang ikut menyapu lantai bersama saya, saya juga pasti bisa menyelesaikan pekerjaan saya tersebut. Tetapi dengan datangnya bantuan dari adik saya, maka pekerjaan menyapu lantai saya akan cepat selesai dan lebih mudah saya lakukan daripada seorang diri bukan ?
Dalam sebuah pernikahan, seperti itulah peran pasangan hidup bagi kita. Tanpa seorang pasangan hidup - suami atau istri, kita masih tetap bisa menjadi pribadi yang utuh. Tanpa kehadiran pasangan hidup bukannya kita tidak akan pernah bahagia. Jika kita single dan pandangan kita mengarah kepada tujuan mulia Tuhan, kita akan memperoleh kebahagiaan itu setiap saat.
Adam tertidur, baru kemudian Hawa diciptakan oleh Tuhan. Tertidur adalah sebuah aktifitas dimana seluruh bagian dari tubuh kita sedang beristirahat, merasakan kenyamanan, dan kelegaan karena saraf-saraf yang megegang akibat aktifitas seharian akan memulihkan diri saat kita tertidur. Artinya juga, saat Adam tidak membutuhkan seorang penolong baginya, saat Adam senang dengan pekerjaan yang sedang dikerjakannya, saat Adam merasa dirinya terpenuhi seutuhnya, saat itulah tiba waktunya Tuhan untuk membawa seorang penolong baginya.
Pernikahan sehat diperuntukkan bagi mereka yang sudah merasa cukup menjadi single, bukan kepada mereka yang masih memikirkan syarat kebahagiaan salah satunya adalah harus dengan menikah dan status kesendirian atau keterasingannya karena tidak mempunyai pendamping hidup. Selama kita terobsesi mencari pasangan hidup kita dengan alasan bahwa kita tidak bisa hidup sendirian dan kesepian tanpa hadirnya seorang kekasih, suami atau istri yang bisa menemani kita, selama itu kita akan terjerat dalam sebuah pencarian kebahagiaan yang semu. Kekasih, tunangan, suami atau istri kita bukanlah alat untuk mencari kebahagiaan. Dengan hadirnya pasangan hidup dalam hidup kita, itu akan menambah kebahagiaan kita, istilahnya itu bonus buat kita tetapi bukan sarananya untuk membuat kita bahagia dan merasa utuh.
Kenapa stay single ?
Maksud stay single adalah tetap berada dalam keutuhan pribadi itu sendiri. Apapun keadaan kita masih single, sudah dalam tahap relationship, tunangan, maupun sudah menikah, kita harus menjaga stay single kita dihadapan Tuhan. Fokus kita adalah mutlak kepada-Nya, bukan ada tidaknya kekasih, tunangan, istri atau suami disamping kita.
Ok, stay single, being a complete person in God every moment.
Terinspirasi dari blognya : Fay
No comments:
Post a Comment