Oleh : Angelina Kusuma
Ketika kelebihan kita menjadi sebuah kekuatan untuk kita, bukankah itu suatu hal yang sudah wajar dan seharusnya. Tetapi jika kekurangan kita justru menjadi sebuah pemicu timbulnya kekuatan dahsyat yang akan ada didalam diri kita sendiri, bisakah kita mempercayainya ?
Kekurangan kita bukanlah kelemahan kita dan kelebihan kita bukanlah satu-satunya sumber kekuatan kita
Di gereja saya memperkerjakan seorang wanita paruh baya untuk mengurus segala keperluan rumah tangga gereja, mulai dari membersihkan gereja, kamar mandi, mengurus logistik saat ada latihan para pelayan, sampai mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelayanan. Beliau adalah seorang wanita yang ceria dan sangat murah senyum kepada semua jemaat menurut saya. Kehebatan Beliau yang tidak bisa ditandingi oleh semua anggota jemaat gereja lain adalah Beliau bisa menemukan barang-barang yang hilang disekitar wilayah gereja dengan cepat. Kemampuan Beliau ini benar-benar membuat para pelayan mimbar yang kebingungan mencari alat untuk pelayanan di gereja bersorak gembira. Tetapi dibalik keistimewaan dan keramahan tingkah lakunya tersebut, tahukah anda bahwa Beliau tidak bisa berbicara alias bisu.
Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke sebuah toko hand phone dikota saya untuk membeli voucher pulsa. Disana, saya bertemu dengan seorang pemuda yang dengan jari-jarinya begitu lihai memencet tombol keypad hand phone yang ada ditangannya. Saya kagum dengan ketrampilan pemuda ini untuk meneliti kualitas hand phone yang hendak dibelinya tersebut. Hand phone yang dipegang oleh pemuda ini termasuk hand phone keluaran terbaru dengan sebuah fitur multimedia tercanggih saat ini. Dengan obrolannya dengan penjaga counter, cukup membuat mulut saya ternganga. Ia tahu cara memakai kamera hand phone yang ada ditangannya, tahu tombol untuk mendengarkan radio FM, dan ia juga bisa menggunakan hands free untuk mendengarkan suara dari hand phone. Tetapi tahukah anda keadaan pemuda tersebut ? Ketika berjalan ia harus dituntun oleh seorang petunjuk jalan alias ia seorang yang buta sejak lahir dan hanya satu bola matanya yang berfungsi dengan ukuran yang mengecil didalam kelopak matanya.
Setiap sekitar pukul sepuluh siang, saya senang melihat wajah seorang wanita penjual kue keliling yang biasa melintas didepan tempat kerja saya. Wajahnya selalu ceria dengan senyuman yang selalu diberikannya kepada orang-orang yang melintas didepannya. Beliau selalu terlihat bersemangat menjalani profesinya sebagai penjual kue keliling meski harus berpanas-panas ria ditengah terik siang hari. Dan anda tahu berapa usia dari wanita penjual kue ini ? Menurut perkiraan saya, Beliau adalah nenek-nenek berusia sekitar enam puluh tahun keatas, dengan rambut sanggulnya yang terlihat hampir seluruhnya memutih dan kebaya Jawa, pakaian khasnya sehari-hari.
Akhir-akhir ini ada berita mengejutkan lagi terjadi di kota saya, yaitu mengenai kabar sebuah lagu berjudul Tinggal Kenangan yang tiba-tiba menjadi hits dan banyak di-request oleh anak-anak muda setempat layaknya lagu profesional yang keluar dari dapur rekaman resmi. Bukan lagu atau suara penyanyinya yang terlalu indah didengar, namun kisah yang melatar belakangi lagu ini tercipta, membuatnya mendapat perhatian besar. Bermula dari kisah nyata tentang dua orang anak SMA yang sedang dimabuk asmara. Suatu ketika si anak perempuan pura-pura marah saat si anak laki-laki datang ke rumahnya. Kemudian sekembali si anak laki-laki dari rumah si anak perempuan tersebut, ia tewas tertabrak truk ditengah perjalanan pulang. Untuk mengenang kekasihnya kemudian si anak perempuan menulis lagu untuk mantan kekasihnya tersebut kemudian merekamnya. Tragisnya, setelah lagunya selesai direkam kemudian si anak perempuan itupun mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Kisah yang mirip dengan legenda Romeo and Juliet. Setahu saya, anak perempuan yang rela menghabisi nyawanya sendiri ini adalah murid dari sebuah SMA terfavorit dan terbaik dikota saya. Sangat disayangkan, ia mengakhiri hidupnya ditengah usia remaja dan bakat sebagai penyanyi sekaligus pencipta lagu yang berpotensi untuk diasah lagi dimasa depan.
Dunia ini mempunyai dua sisi. Semua manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memandang hanya disatu sisi saja akan menjadikan kita lemah
Kekurangan bukanlah alasan bahwa kita tidak bisa melakukan hal-hal besar dalam hidup kita. Kelemahan bukanlah sebuah batu sandungan bagi kita, jika kita tahu bahwa dengan kelemahan itu justru akan menunjukkan sisi ke-Tuhanan Kristus didalam kita.
Banyak orang yang mengeluh tidak bisa melakukan ini dan itu karena kekurangan uang, pengalaman, pendidikan, tidak percaya diri karena keadaan fisiknya yang cacat atau tidak seperti manusia lain yang lebih cantik, tampan, cerdas, bertalenta, kaya, ceria, dan alasan-alasan yang lain.
Kita bukanlah budak intimidasi Iblis. Kita umat yang merdeka. Kekurangan kita sudah digenapi oleh Kristus ketia Ia disalibkan. Apapun keadaan kita, kita adalah ciptaan yang sempurna dimata-Nya dan tidak ada yang salah dalam rancangan-rancangan-Nya.
Orang-orang yang mempunyai cacat fisik dan usia tua yang saya ceritakan dalam kasus pertama sampai ketiga diatas menunjukkan bahwa kekurangan bukanlah sebuah kelemahan bagi mereka yang memilikinya. Mereka adalah gambaran manusia-manusia yang tetap bersemangat menjalani hidup dan mengetahui bahwa kekurangan mereka juga merupakan anugerah terbesar yang telah Tuhan beri dalam hidup mereka. Kekurangan pada fisik mereka tidak pernah menghambat aktivitas dalam hidup mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai manusia kerdil yang harus meminta belas kasihan orang lain untuk hidup. Sebaliknya cerita dalam kasus keempat yang saya ceritakan, menunjukkan salah satu bukti bahwa sisi kelebihan seseorang terkadang tidak bisa membuat hidupnya damai dan terpelihara dalam kemenangan.
Kelebihan dalam hidup kita juga bisa menjadi batu sandungan dalam hidup kita jika kita salah menggunakannya
Tentunya anda pernah mendengar bahwa ada manusia yang tidak pernah merasa aman menyimpan kekayaannya disuatu tempat, ketenaran seseorang yang justru membuatnya tidak bisa tenang jika berjalan seorang diri ditengah keramaian tanpa bodyguard yang menjaganya, kejeniusan seseorang yang membuatnya tidak mempercayai adanya Tuhan yang menciptakan dirinya dan dunia ini, ketampanan atau kecantikan seseorang yang membuatnya diburu banyak manusia yang iri hati kepadanya, dan sebagainya.
Maukah anda melewati hidup didunia ini penuh dengan gelimangan harta, wajah yang tampan atau cantik, ketenaran, kekuasaan, namun hidup anda kosong dan sia-sia ? Tidak bukan ? Baik itu sisi kekurangan maupun sisi kelebihan dalam diri kita, bisa menjadi batu sandungan jika kita salah memahaminya sebagai sebuah keterbatasan atau sesuatu yang terlalu disanjung berlebihan.
Kekuatan dari kekurangan
Jika kita diberikan sebuah kondisi perekonomian yang sulit, itu berarti bahwa kita harus selalu menghargai setiap pekerjaan kita dan memanfaatkan uang yang kita peroleh dengan bijaksana. Kita kekurangan uang bukan berarti kita miskin. Jika kita mempunyai hati yang bisa mengatur segala bentuk keuangan kita, itulah yang disebut kekayaan hidup yang sesungguhnya. Kaya bukan berarti berlimpah harta, namun berarti bahwa kita bisa mengatur semua berkat yang telah Tuhan percayakan kepada kita untuk memenuhi semua kebutuhan hidup kita dan dari situ nama Tuhan dipermuliakan.
Jika kita diberikan anggota tubuh yang lengkap meskipun tidak terlalu istimewa, itu berarti bahwa kita masih harus bersyukur karena kita lebih beruntung dari pada mereka yang bertubuh cacat. Ketampanan dan kecantikan luar manusia bisa memudar seiring bertambahnya usia. Tetapi jika kita memiliki ketampanan dan kecantikan dalam pribadi kita, itulah yang disebut nilai positif dari jiwa kita. Kepribadian yang hebat, akan lebih menarik dari pada ketampanan maupun kecantikan luar manusia dan tidak akan pernah usang oleh waktu dan tempat.
Jika kita diberikan keluarga yang penuh dengan konflik didalamnya, itu berarti kita masih lebih beruntung dari pada orang-orang yang terlahir kemuka bumi ini tanpa mengetahui siapa orang tua mereka. Seburuk apapun orang tua kita, mereka adalah utusan Allah, sarana kita terlahir ke dunia ini.
Jika kita harus kehilangan satu orang yang kita sayangi didunia ini, itu berarti kita harus menyadari bahwa ada banyak orang yang kehilangan seluruh anggota keluarganya karena kecelakaan, bencana alam, atau wabah sakit penyakit.
Tidak ada kehidupan yang sempurna didunia ini. Dunia bukanlah Surga. Dan setiap kekurangan yang kita miliki, sebenarnya adalah celah yang akan digunakan Tuhan untuk menunjukkan kekuasaan-Nya didalam hidup kita. Bersukacitalah terhadap sisi-sisi kekurangan kita. Karena dengan adanya hal tersebut berarti kita masih berguna untuk mukzijat-mukjizat-Nya.
2 Korintus 12:9, Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
No comments:
Post a Comment