Oleh : Angelina Kusuma
Lihat ke sekeliling anda dan mulailah merasakan apa yang ada dijiwa mereka dengan hati. Adakah orang-orang yang sakit jiwanya diantara mereka ?
Saya tidak sedang berbicara mengenai orang sakit jiwa yang sudah membutuhkan bantuan Rumah Sakit Jiwa untuk kesembuhannya. Bagi saya orang yang sakit jiwa dan sudah harus dirawat di rumah sakit, mereka adalah orang-orang yang sudah dalam keadaan hilang ingatan atau gila. Tetapi tahukah anda bahwa sebelum seorang manusia benar-benar mengalami gila, sebenarnya ada tanda-tanda sakit jiwa yang mengawalinya.
Dari beberapa website di internet, akhirnya saya menemukan beberapa informasi seputar sakit jiwa. Diantaranya adalah sebagai berikut :
• Ada tiga faktor utama yang menjadi pencetus gangguan jiwa, yaitu : genetik, pola asuh dan pola didik keluarga yang kurang baik - kehidupan yang terlalu dimanja atau penuh dengan kekerasan, serta pengaruh lingkungan - seperti keadaan perekonomian yang semakin memburuk dari hari ke hari, bencana alam, dan lain-lain.
• WHO menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang kurang sehat jiwanya adalah orang yang jiwanya selalu diliputi oleh suasana kekuatiran dan kegelisahan, mudah marah karena hal-hal yang sepele dan menyerang orang lain karena kemarahannya, permusuhan, kebencian, sukar memaafkan orang lain, tidak mampu menghadapi kenyataan hidup, tidak realistik, sering lari dari kenyataan dengan cara selalu menyalahkan orang lain walaupun sebenarnya sumber kesalahan adalah dirinya sendiri, kondisi jiwa yang mudah murung, putus asa, tidak mampu menyatakan isi hatinya kepada orang lain, mudah tersinggung karena membela keakuannya.
• Orang yang mulai mengalami sakit jiwa ditandai oleh PBB, yaitu Pusing, Bingung, dan Bengong.
Ketika saya membaca beberapa artikel dari website diatas, ternyata tanda-tanda jiwa yang sakit terkadang juga saya temui dalam hidup saya sendiri. "Wah, jika demikian saya juga manusia yang tidak luput dari penyakit jiwa setiap saat."
1 Korintus 7:32a, Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran.
Mungkin kita sudah menjadi pengikut Kristus sejak kecil. Mungkin kita telah mengalami lahir baru sudah belasan tahun. Atau bahkan mungkin kita termasuk orang-orang yang rajin melayani Tuhan dimimbar-mimbar gereja dan hafal diluar kepala ayat-ayat Alkitab. Tetapi ternyata, semua itu bukanlah sebuah jaminan bahwa kita benar-benar telah terlepas dari ancaman yang bernama sakit jiwa. Segala bentuk ketakutan dan kekuatiran hidup yang kita bawa dalam hati dan pikiran kita, hal tersebut sudah mengindikasikan adanya bagian jiwa kita yang sakit.
1 Petrus 5:7, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Sebenarnya, untuk sembuh dari sakit jiwa sangatlah mudah. Jika kita mau menyerahkan segala kekuatiran hidup kita kepada Yesus, maka sebenarnya kita sudah memberikan sakit yang ada dijiwa kita tersebut kepada Dokter yang tepat untuk dioperasi-Nya. Tetapi masalahnya, apakah kita sanggup melakukan hal yang kelihatannya sepele itu ?
Jika kita dilarang oleh Tuhan untuk tidak mencuri, tidak berzinah, tidak menyembah patung, atau tidak membunuh, maka akan ada banyak orang yang berhasil melakukan hal tersebut. Tetapi untuk kasus menyerahkan kekuatiran hidup kita kepada Yesus ? Tunggu dulu ...
Saya juga sering jatuh bangun hanya dalam hal kekuatiran hidup. Tidak jarang saya justru ’membantu’ Tuhan untuk menunjukkan jalan penyelesaian masalah yang saya mau. Saya sering kali lupa bahwa Ia adalah Allah yang tidak perlu kita ingatkan akan janji-janji-Nya kepada kita, tidak perlu kita takuti jika Ia akan datang terlambat menolong kita, dan Ia saja sudah cukup untuk menyelesaikan semua masalah yang kita hadapi.
Kita sering kali ’membantu’ Tuhan dengan sibuk bertanya kesana-kemari tentang solusi dari masalah-masalah kita kepada pendeta, hamba Tuhan, teman, saudara, atau bahkan kepada orang pintar tanpa kita bertanya kepada-Nya langsung dalam doa dan permohonan kita secara pribadi. Padahal yang Allah mau adalah kita melibatkan-Nya dalam masalah-masalah kita tersebut dan menanti dengan sabar uluran tangan-Nya untuk menolong kita.
Semua orang yang sakit jiwanya mudah untuk melukai orang lain. Manusia yang masih dalam taraf terganggu jiwanya juga bisa menularkan penyakitnya tersebut kepada orang lain lebih parah daripada orang gila. Jika orang gila sudah kita ketahui tanda-tanda fisiknya secara nyata bahwa ia memang sakit, tetapi orang-orang yang masih dalam taraf sakit jiwa terselubung, mereka mungkin adalah anggota keluarga kita, kerabat kita, sahabat dekat kita, tetangga kita, atau mungkin justru kita sendirilah orangnya.
Orang yang sakit jiwanya mungkin masih mempunyai tubuh yang sehat, masih bisa bekerja dengan baik, masih bisa berkarya, namun didalam hatinya ada sebuah akar pahit yang tidak bisa dilihat oleh mata jasmani manusia biasa dan memperlihatkan luka batin yang menyakiti jiwanya. Tidak hanya orang gila yang membutuhkan kesembuhan. Namun mereka yang sakit jiwanya juga perlu dilayani dengan serius. Dan jumlah orang-orang yang sakit jiwa saat ini angkanya sudah meningkat dengan tajam.
Maraknya tayangan infotainment dan liputan berita yang menayangkan gosip ini itu, adalah salah satu tanda bahwa banyak manusia-manusia yang sebetulnya sedang sakit jiwanya dan perlu dilayani.
Perhatikan saat anda berinteraksi dengan seseorang dalam sebuah pembicaraan. Jika dalam waktu yang singkat orang tersebut mengatakan kata-kata keluhan dalam hidupnya, menceritakan hal yang negatif tentang kehidupan orang lain yang ia sendiri belum yakin tentang kebenarannya, atau menumpahkan kemarahannya dengan orang lain kepada anda, waspadalah ! Orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang jiwanya sedang sakit. Mungkin ada kekuatiran dalam hidupnya, mungkin ada benih-benih iri hati, dengki, kemarahan, atau juga ketakutan yang semuanya adalah tanda-tanda orang yang sakit jiwanya.
Jaga lidah dan mulut anda sebagai orang percaya kepada Kristus. Karena dari perkataan anda, cerminan Kristus akan terlihat dengan nyata.
Berkat atau kutuk yang keluar dari perkataan kita hari ini ? Segera bereskan dihadapan Tuhan jika anda merasa bahwa jiwa anda sakit. Ia adalah Allah yang datang bukan untuk manusia sehat. Tetapi Ia datang untuk orang-orang yang sakit jiwanya seperti anda dan saya.
Matius 4:23-24, Yesuspun berkeliling diseluruh Galilea; IA mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang DIA di seluruh Siria, dan dibawalah kepada NYA semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan, dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.
No comments:
Post a Comment